Welcome To My BLOG

WELCOME TO MY BLOG
Diberdayakan oleh Blogger.

cv video


Cv video 

Tugas softskill Psi & Teknologi Internet





PERBEDAAN SPIRITUAL DALAM DUNIA NYATA DENGAN DUNIA MAYA

Arti Spiritual sendiri adalah yang berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin). Di jaman modernisasi ini sudah merajalela situs situs di dunia maya bagaimana sikap kita di dunia nyata maupun di dunia maya. saya ingin membahas perbedaan spiritual kita di dunia nyata maupundi dunia maya. bahasan ini lebih menjurus ke spiritual kerohanian.




Dunia nyata




Dunia Maya




Ini dia perbedaan antara Spiritual dalam dunia nyata dengan dunia maya

tugas softskill (made by me)
ini contoh perbedaan spiritual dunia nyata dengan dunia maya

Dunia nyata
  • Seorang yang dapat berita miring tentang agama atau yang lain hanya lewat orang dan jika berita itu masih simpang siur tidak akan emosi langsung 
Dunia Maya

  • Orang yang jika mendengar beritamiring atau di internet dia berkata atau komentar kasar emosi tidak bisa tertahan.

Ini contoh video dakwah di dunia maya bisa lihat di link ini:

https://www.youtube.com/watch?v=UXXNnqELdEA

https://www.youtube.com/watch?v=Ow8yWeePeLg


Ini contoh video dakwah di dunia nyata, bisa di lihat di link ini :
https://www.youtube.com/watch?v=2kj-rkZGwK8


Education

APA ITU EDUCATION (PENDIDIKAN)?

http://www.seputarpengetahuan.com/
FILOSOFI EDUCATION
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."[butuh rujukan] Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.

PENGERTIAN PENDIDIKAN MENURUT PARA AHLI

  • Plato (Filsuf Yunani, 429 SM – 346 SM)

Pendidikan adalah segala sesuatu yang membantu perkembangan individu dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan.
  • Abdullah Ibnu al-Muqaffa (Filsuf Persia, 756)

Pendidikan adalah kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan dan mencapai peradaban yang tinggi (kesempurnaan) yang merupakan santapan akal dan rohani.
  • Jean-Jacques Rousseau (Filsuf Perancis, 1712 – 1778)

Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
  • John Stuart Mill (Filsuf Inggris, 1806-1873)

Pendidikan adalah meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang dikerjakan untuk orang lain oleh dia, dengan tujuan mendekatakan dia kepada tingkat kesempurnaan.
  • John Dewey (Filsuf Amerika Serikat, 1859-1952)

Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual maupun daya emosional atau perasaan ke arah alam dan sesama manusia. Pendidikan merupakan proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.
  • Mary McLeod Bethune (Pakar Pendidikan, 1871 – 1955)

Dalam pengertian yang sempit pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan.
  • Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889-1959)

Pendidikan yaitu tuntutan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran (intelektual) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya.
  • Edgar Dale (Pakar Pendidikan, 1900 – 1985)

Pendidikan merupakan usaha secara sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar bisa mempermainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
  • Martinus Jan Langeveld (Pakar Pendidikan, 1905 – 1989)

Pendidikan merujuk kepada berbagai usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan orang dewasa kepada anak-anak agar menuju proses pendewasaan atau lebih tepatnya membantu anak-anak agar lebih cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pendidikan tersebut merupakan suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk mengubah tabiat (behavior) manusia. Behavior adalah setiap tanggapan atau perbuatan seseorang. Pendidikan merupakan setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak di lapangan atau dalam kedaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.
  • Paulo Freire (Pakar Pendidikan, 1921 – 1997)

Pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa di mana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka, yang melalui praktik mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan.
  • Carter V. Good (Pakar Pendidikan)

Pendidikan ialah: 1) Seni, praktik atau profesi mengajar; 2) ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid.
  • Jeff Thompson (Pakar Pendidikan, 2010)

Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap seorang individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan tetap dalam kebiasaan berperilaku, berfikir, dan sifatnya.
  • Redja Mudyahardjo (2001)

Dalam bukunya, Pengantar Pendidikan: sebuah studi awal tentang dasar-dasar pendidikan pada umumnya dan pendidikan Indonesia, dikemukakan bahwa pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

FUNGSI PENDIDIKAN

Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
·         Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
·         Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
·         Melestarikan kebudayaan.
·         Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
  • Mengurangi pengendalian orang tua.
  • Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
  • Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
  •  Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
  • Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

Menurut David Popenoe, ada beberapa macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
·         Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
·         Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
·         Menjamin integrasi sosial.
·         Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
·         Sumber inovasi sosial.

ASPEK-ASPEK PENDIDIKAN

                  Pendidikan Nonformal

Proses belajar yang relatif tak disadari yang kemudian menjadi kecakapan dan sikap hidup sehari-hari. Misalnya: Pendidikan dirumah; tempat ibadah; lapangan bermain; perpustakaan; radio; televisi.

2                                         Pendidikan Formal
Proses belajar yang dilaksanakan secara sengaja dengan tujuan dan bahan agar yang disrumuskan secara jelas dan diklasifikasikan secara tegas. Misalnya: Jenjang pendidikan sekolah (TK, SD, SMP, SMA/SMK, D3/S1 dst)

3.                                    Pendidikan Informal
Proses belajar yang dilaksanakan secara sengaja tetapi tidak memenuhi syarat untuk masuk ke jenjang pendidikan formal. Misalnya: Kursus menjahit; kursus memasak; kursus tari; kursus musik.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan dimulai dari persiapan pendidikan (sebelum anak lahir), kemudian dilakukan pendidikan informal dalam keluarga (setelah anak lahir) oleh orang tua, pada masanya anak memasuki pendidikan formal di sekolah dan selebihnya kegiatan pendidikan berjalan di luar keluarga dan sekolah yaitu dalam masyarakat, sehingga dengan demikian mengingatkan kita bahwa pada dasarnya manusia itu hendaknya memperoleh pendidikan selama hidupnya. Inilah yaitu mungkin dikenal dengan asas baru dalam dunia pendidikan sebagai “Pendidikan Seumur Hidup” (life long education) yang di negara Canada dikenal dengan “Life Long Learning” dan di Amerika dikenal dengan “Continuing Education”.


Tujuan Pendidikan Nasional



Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan merupakan salah satu syarat untuk lebih memajukan pemrintah ini, maka usahakan pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas.


Tujuan Pendidikan Nasional dalam UUD 1945 (versi Amandemen)

1.     Pasal 31, ayat 3 menyebutkan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”
2.     Pasal 31, ayat 5 menyebutkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.”


Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003

Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO


Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.


           http://www.7topranking.com/
           http://belajarpsikologi.com

tulisan softskill "kreativitas"

TONGSIS Solusi untuk Foto Narsistis


Bete nggak sih ketika sudah pasang senyum termanis ternyata hanya setengah wajah yang masuk ke inframe foto.
Sudah mencoba berbagai angle hasilnya tetap sama saja. Ups, tapi coba dengan tongsis alias tongkat narsis, mungkin bisa jadi solusi selfie atau foto narsistis Anda.
Anda mungkin salah satu orang yang hobi memotret diri sendiri dan berbagi via jejaring sosial. Namun, terkadang, untuk mendapatkan hasil foto bagus butuh aksesori pendukung.
Fitur gadget yang bagus pun belum tentu memberikan kepuasan untuk hasil foto. Yup, sering kali hasil yang didapatkan tak sesuai keinginan, bukan dari hasil gambar atau warna fotonya, melainkan angle yang didapat tidak sesuai.
Misalnya, ketika memotret diri sendiri, hasil yang didapatkan hanya setengah badan, padahal yang diinginkan adalah pose seluruh tubuh.
Hmm, namanya juga selfie, tentu menginginkan hasil foto yang super duper perfect alias sempurna supaya bisa di-posting ke Instagram, Facebook, Twitter, ataupun jejaring sosial lainnya. Maraknya foto-foto narsistis atau selfie di media sosial, belakangan ini, justru menimbulkan sesuatu yang baru di dunia foto, misalnya berfoto menggunakan tongkat.
Pernah melihat seseorang berfoto dengan menggunakan tongkat yang menjepit gadget? Sekilas terlihat aneh, tapi tongkat tersebut digunakan untuk membantu selfie mendapatkan angle yang terbaik. Tongkat tersebut dijuluki tongsis alias tongkat narsis.
 Tongsis kini menjadi solusi berfoto yang hobi mem-posting foto diri dan kegiatan seru bersama teman. Istilah selfie mulai populer sejak 2013. Kata tersebut semakin populer dengan maraknya perkembangan jejaring sosial ataupun media sosial di dunia maya. Penggunaan istilah selfie melebihi kata narsistis karena dipakai secara global.
 
Saat ini, fenomena selfie tengah merebak di kalangan anak muda dan orang-orang dewasa. Mereka rela mengeluarkan kocek untuk mendapatkan gadget yang bagus hanya untuk bisa menikmati fitur-fitur kamera pada gadget tersebut. Untuk mendapatkan foto selfie yang sempurna mereka pun menggunakan gadget dengan kamera depan berkualitas

Babab Dito Respati, sang Pencetus 
Melihat fonomena tongsis, membuat kita bertanya siapa pencetus istilah tersebut? Apa yang membuat tongsis menjadi sesuatu yang dibutuhkan dan dicari para pelaku selfie?
Istilah tongsis belakangan kian marak dipakai pencinta foto yang memakai peranti berupa monopod yang digabungkan dengan tripod mobile. 
Babab Dito Respati, pegiat fotografi, adalah salah satu orang yang disebut-sebut sebagai pencetus nama tongsis. "Awalnya, nama tongkat tersebut bukan tongkat narsis, tetapi kita sebut sebagi tongkat ajaib. Lalu berubah menjadi tongsis, karena terinspirasi dari kelompok Front Pembela Narsis," ungkapnya.
Dia mengaku memopulerkan dan menjual tongsis seusai menghadiri acara developer di Bangkok, 2 tahun lalu. Awalnya, dia melihat teman membawa monopod divide tersebut dan akhirnya terinspirasi untuk menjualnya.
"Sepulangnya dari sana, tercetus ide untuk menjualnya. Peranti ini tidak saya dapatkan di Tanah Air. Saya harus mencarinya dari pemasok China," akunya.
Nama tongsis sendiri menjadi bagian dari marketing-nya. Tongsis dianggap sebagai nama yang unik dan membawa sesuatu yang berbeda. 
Popularitas tongsis semakin naik daun ketika komunitas iPhonesia diundang ke Istana Negara. Di sini, salah seorang anggota iPhonesia, Dina Kosasih, berinisiatif memberikan tongsis ke Ibu Negara, Ani Yudhoyono. Seperti dijelaskan sebelumnya, tongsis ini merupakan monopod yang didesain sedemikian rupa untuk bisa kompatibel dengan peranti mobile.
Keunggulan dan keunikan tongsis ini, yakni bisa dipanjangkan. Tentunya peranti ini dapat membantu Anda yang ingin melakukan self potrait dari high angle dengan gadget kesayangan.
Para pengguna jejaring sosial seperti Instragram, Path, ataupun Twitter sudah akrab dengan penggunaan selfie yang memenuhi lini masa (time line) jejaring sosial tersebut. Seiring dengan selfie, istilah tongsis alias tongkat narsis pun kerap dipakai.
Para selebritas, baik di Tanah Air maupun mancanegara, pun keranjingan mem-posting foto selfie mereka di akun jejaring sosial milik mereka. Tak jarang para selebritas memamerkan foto selfie dengan pose-pose seksi mereka. Salah satunya Agnez Monica. Selfie terbaru miliknya memperlihatkan bagian perutnya yang six pack.
Tak hanya kaum selebritas, bahkan para pemimpin negara seperti Presiden AS, Barack Obama, pun pernah terlihat sedang berpose selfie dengan rekan sesama tokoh politik dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun bersama sohibnya, PM Malaysia, Dato Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak, juga eksis dengan mem-posting foto selfie mereka.



Kesimpulan:  Tongsis adalah singkatan dari tongkat narsis, ini produk kreatif yang digunakan untuk alat bantu saat kita mengambil foto  ketika selfie sendiri atau ramai ramai dengan teman saat berkumpul, dengan tidak menggunakan tongsis hasil  yang hanya didapatkan hasil fotonya setengah badan tetapi ingin mendapatkan seluruh badan saat memotret dan solusi nya adalah dengan alat bantu yang tengah populer ini yaitu tongsis yang banyak digunakan para remaja maupun dewasa terutama para pengguna sosial media.


Tanggapan: Menurut tanggapan saya dengan adanya tongsis ini sangat membantu saat kita ingin selfie dengan keadaan ramai-ramai dengan teman saat berkempul. Karena  mempermudah untuk medapatkan hasil yang bagus yang sesuai dengan kita. Dan produk ini sangat kreatif dan unik karena tongsis ini design dari tongis ini unik teradap penjempit gagdet dan body tongkat nya bisa di naik turunkan atau dipanjangkan.



Apa anak laki-laki kreativitas nya lebih tinggi daripada anak perempuan terutama berlalu nya masa anak anak?


Menurut saya anak laki-laki cenderung lebih besar kreatifitasnya daripada anak perempuan, terutama setelah masa anak anak. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki dituntut untuk lebih mandiri sehingga anak laki-laki biasanya lebih berani mengambil resiko dibanding anak perempuan. dan dituntut untuk menggunakan logika dalam suatu hal,

tugas softskill "kreativitas"


  • ·   Definisi Konseptual Kreativitas: Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru


  • ·         Definisi Operasional Kreativitas adalah “Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci) suatu gagasan”. (Munandar 2009).


  • ·         Definisi Kreativitas menurut Clark adalah berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,mengemukakan : “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).


·         Teori kreativitas adalah

A.    Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinas

B.    Ernest Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.
Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar.
Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat  mempertahankan  “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)

C.   Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.

D.   Abraham Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah
·         Kebutuhan fisik/biologis
·         Kebutuhan akan rasa aman
·         Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
·         Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
·         Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
E.    Carl Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
·         Keterbukaan terhadap pengalaman
·         Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
·         Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.

F.    Cziksentmihalyi
Cziksentmihalyi Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
 - Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
Akses terhadap suatu bidang
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati   sangat membantu pengembangan bakat



Softskill "Kreativitas"

"Tugas"

  • ·   Definisi Konseptual Kreativitas: Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru


  • ·         Definisi Operasional Kreativitas adalah “Kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkayam memperinci) suatu gagasan”. (Munandar 2009).


  • ·         Definisi Kreativitas menurut Clark adalah berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,mengemukakan : “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).


·         Teori kreativitas adalah

A.    Freud
Freud menjelaskan proses kretif dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama kreativitas karena kebutuhan seksual tidak dapat dipenuhi, maka terjadi sublimasi dan merupakan awal imajinas

B.    Ernest Kris
Ernest Kris (1900-1957) menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi seiring memunculkan tindakan kreatif.
Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu “memanggil” bahan dari alam pikiran tidak sadar.
Seorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa “seperti anak” dalam pemikirannya. Mereka dapat  mempertahankan  “sikap bermain” mengenai masala-masalah serius dalam kehidupannya. Dengan demikian mereka mampu malihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (Regression in The Survive of The Ego)

C.   Carl Jung
Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam ketidaksadaran (ketidaksadaran kolektif) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbil penemuan, teori, seni dan karya-karya baru lainnya.

D.   Abraham Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut adalah
·         Kebutuhan fisik/biologis
·         Kebutuhan akan rasa aman
·         Kebutuhan akan rasa dimiliki (sense of belonging) dan cinta
·         Kebutuhan akan penghagaan dan harga diri
·         Kebutuhan aktualisasi / perwujudan diri
E.    Carl Rogers
Carl Rogers (1902-1987) tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif, yaitu:
·         Keterbukaan terhadap pengalaman
·         Kemampuan untuk menilai situasi patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation)
·         Kemampuan untuk bereksperimen, untuk “bermain” dengan konsep-konsep.

F.    Cziksentmihalyi
Cziksentmihalyi Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seorang yang system sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik.
 - Minat pada usia dini pada ranah tertentu
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
- Akses terhadap suatu bidang
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati   sangat membantu pengembangan bakat








"Tulisan"


TONGSIS Solusi untuk Foto Narsistis


Bete nggak sih ketika sudah pasang senyum termanis ternyata hanya setengah wajah yang masuk ke inframe foto.
Sudah mencoba berbagai angle hasilnya tetap sama saja. Ups, tapi coba dengan tongsis alias tongkat narsis, mungkin bisa jadi solusi selfie atau foto narsistis Anda.
Anda mungkin salah satu orang yang hobi memotret diri sendiri dan berbagi via jejaring sosial. Namun, terkadang, untuk mendapatkan hasil foto bagus butuh aksesori pendukung.
Fitur gadget yang bagus pun belum tentu memberikan kepuasan untuk hasil foto. Yup, sering kali hasil yang didapatkan tak sesuai keinginan, bukan dari hasil gambar atau warna fotonya, melainkan angle yang didapat tidak sesuai.
Misalnya, ketika memotret diri sendiri, hasil yang didapatkan hanya setengah badan, padahal yang diinginkan adalah pose seluruh tubuh.
Hmm, namanya juga selfie, tentu menginginkan hasil foto yang super duper perfect alias sempurna supaya bisa di-posting ke Instagram, Facebook, Twitter, ataupun jejaring sosial lainnya. Maraknya foto-foto narsistis atau selfie di media sosial, belakangan ini, justru menimbulkan sesuatu yang baru di dunia foto, misalnya berfoto menggunakan tongkat.
Pernah melihat seseorang berfoto dengan menggunakan tongkat yang menjepit gadget? Sekilas terlihat aneh, tapi tongkat tersebut digunakan untuk membantu selfie mendapatkan angle yang terbaik. Tongkat tersebut dijuluki tongsis alias tongkat narsis.
 Tongsis kini menjadi solusi berfoto yang hobi mem-posting foto diri dan kegiatan seru bersama teman. Istilah selfie mulai populer sejak 2013. Kata tersebut semakin populer dengan maraknya perkembangan jejaring sosial ataupun media sosial di dunia maya. Penggunaan istilah selfie melebihi kata narsistis karena dipakai secara global.
 
Saat ini, fenomena selfie tengah merebak di kalangan anak muda dan orang-orang dewasa. Mereka rela mengeluarkan kocek untuk mendapatkan gadget yang bagus hanya untuk bisa menikmati fitur-fitur kamera pada gadget tersebut. Untuk mendapatkan foto selfie yang sempurna mereka pun menggunakan gadget dengan kamera depan berkualitas

Babab Dito Respati, sang Pencetus 
Melihat fonomena tongsis, membuat kita bertanya siapa pencetus istilah tersebut? Apa yang membuat tongsis menjadi sesuatu yang dibutuhkan dan dicari para pelaku selfie?
Istilah tongsis belakangan kian marak dipakai pencinta foto yang memakai peranti berupa monopod yang digabungkan dengan tripod mobile. 
Babab Dito Respati, pegiat fotografi, adalah salah satu orang yang disebut-sebut sebagai pencetus nama tongsis. "Awalnya, nama tongkat tersebut bukan tongkat narsis, tetapi kita sebut sebagi tongkat ajaib. Lalu berubah menjadi tongsis, karena terinspirasi dari kelompok Front Pembela Narsis," ungkapnya.
Dia mengaku memopulerkan dan menjual tongsis seusai menghadiri acara developer di Bangkok, 2 tahun lalu. Awalnya, dia melihat teman membawa monopod divide tersebut dan akhirnya terinspirasi untuk menjualnya.
"Sepulangnya dari sana, tercetus ide untuk menjualnya. Peranti ini tidak saya dapatkan di Tanah Air. Saya harus mencarinya dari pemasok China," akunya.
Nama tongsis sendiri menjadi bagian dari marketing-nya. Tongsis dianggap sebagai nama yang unik dan membawa sesuatu yang berbeda. 
Popularitas tongsis semakin naik daun ketika komunitas iPhonesia diundang ke Istana Negara. Di sini, salah seorang anggota iPhonesia, Dina Kosasih, berinisiatif memberikan tongsis ke Ibu Negara, Ani Yudhoyono. Seperti dijelaskan sebelumnya, tongsis ini merupakan monopod yang didesain sedemikian rupa untuk bisa kompatibel dengan peranti mobile.
Keunggulan dan keunikan tongsis ini, yakni bisa dipanjangkan. Tentunya peranti ini dapat membantu Anda yang ingin melakukan self potrait dari high angle dengan gadget kesayangan.
Para pengguna jejaring sosial seperti Instragram, Path, ataupun Twitter sudah akrab dengan penggunaan selfie yang memenuhi lini masa (time line) jejaring sosial tersebut. Seiring dengan selfie, istilah tongsis alias tongkat narsis pun kerap dipakai.
Para selebritas, baik di Tanah Air maupun mancanegara, pun keranjingan mem-posting foto selfie mereka di akun jejaring sosial milik mereka. Tak jarang para selebritas memamerkan foto selfie dengan pose-pose seksi mereka. Salah satunya Agnez Monica. Selfie terbaru miliknya memperlihatkan bagian perutnya yang six pack.
Tak hanya kaum selebritas, bahkan para pemimpin negara seperti Presiden AS, Barack Obama, pun pernah terlihat sedang berpose selfie dengan rekan sesama tokoh politik dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun bersama sohibnya, PM Malaysia, Dato Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak, juga eksis dengan mem-posting foto selfie mereka.



Kesimpulan:  Tongsis adalah singkatan dari tongkat narsis, ini produk kreatif yang digunakan untuk alat bantu saat kita mengambil foto  ketika selfie sendiri atau ramai ramai dengan teman saat berkumpul, dengan tidak menggunakan tongsis hasil  yang hanya didapatkan hasil fotonya setengah badan tetapi ingin mendapatkan seluruh badan saat memotret dan solusi nya adalah dengan alat bantu yang tengah populer ini yaitu tongsis yang banyak digunakan para remaja maupun dewasa terutama para pengguna sosial media.


Tanggapan: Menurut tanggapan saya dengan adanya tongsis ini sangat membantu saat kita ingin selfie dengan keadaan ramai-ramai dengan teman saat berkempul. Karena  mempermudah untuk medapatkan hasil yang bagus yang sesuai dengan kita. Dan produk ini sangat kreatif dan unik karena tongsis ini design dari tongis ini unik teradap penjempit gagdet dan body tongkat nya bisa di naik turunkan atau dipanjangkan.



Apa anak laki-laki kreativitas nya lebih tinggi daripada anak perempuan terutama berlalu nya masa anak anak?
Menurut saya anak laki-laki cenderung lebih besar kreatifitasnya daripada anak perempuan, terutama setelah masa anak anak. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki dituntut untuk lebih mandiri sehingga anak laki-laki biasanya lebih berani mengambil resiko dibanding anak perempuan. dan dituntut untuk menggunakan logika dalam suatu hal,

Studentsite

eLearning

v-Class

Translate

TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese

Followers

Gunadarma University

THANK YOU FOR VISITING

Search This Blog