Nama : Nur Amalia
NPM : 18514138
Kelas : 3PA19
Waktu Post : 30/09/2016
A. PENDAHULUAN
Sebagai makhluk sosial, setiap
manusia selalu berinteraksi dengan manusia lainnya, bahkan cenderung hidup
berkelompok atau berorganisasi untuk mencapai tujuan bersama yang tidak mungkin
dicapai bila ia sendiri. Interaksi dan kerja sama ini akan terus
berkembang dengan
teratur sehingga membentuk tempat yang disebut dengan organisasi.
Komunikasi memang sudah tidak asing
kita dengarkan. Komunikasi memang salah satu hal penting untuk kelangsungan
hidup kita, karena komunikasi menghubungkan antara orang satu dengan orang yang
lain. Tanpa komunikasi kita pasti sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.
Dengan komunikasi kita juga dapat melihat karakter orang dari gerak gerik tubuh
seseoramg itu saat komunikasi.
Komunikasi antar pribadi dianggap
sebagai salah satu strategi untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang
efektif antara organisasi dengan publik. Komunikasi antar pribadi memiliki
fungsi untuk membantu mengumpulkan informasi mengenai individu sehingga dapat
memprediksikan respon yang akan timbul. Lalu apa arti komunikasi itu sendiri? komunikasi
adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang
ditanggapi oleh orang lain. Dalam suatu organisasi sangat dibutuhkan adanya
komunikasi organisasi yang mampu mengembangkan sikap anggota untuk merubah pola
pikir dan pola perilakunya sehingga sejalan dengan apa yang menjadi tujuan dari
organisasi tersebut.
B. TEORI
Definisi Komunikasi
Komunikasi
adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang
ditanggapi oleh orang lain
Definisi Komunikasi Oraganisasi
Arni
Muhammad (2005) mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan
penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks.
Zelko
dan Dance dalam Arni Muhammad (2005) mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah
suatu sistem yang saling bergantung yang mencakup komunikasi internal dan
komunikasi eksternal.
Pengertian-pengertian
komunikasi organisasi itu menunjukkan bahwa dalam
organisasi
ada:
a. Komunikasi internal
dan eksternal, di mana komunikasi internal menunjuk pada komunikasi yang
terjadi dalam organisasi itu sendiri dan komunikasi eksternal yang menunjuk
pada komunikasi antara organisasi dengan lingkungan luarnya
b. Dalam komunikasi
organisasi itu ada aliran pesan yang mengarah pada tujuan organisasi itu dengan
media yang digunakan dalam penyampaian pesan tersebut
c. Komunikasi
organisasi akan mempengaruhi perilaku anggota-anggotanya.
Oleh karena itu setiap
organisasi tidak dapat meninggalkan komunikasi organisasi, dengan komunikasi
organisasi semua elemen dalam organisasi terintegrasi ke dalam di mana
integrasi ini akan memperkuat organisasi untuk menjaga keberlangsungan dalam
mencapai tujuan. Komunikasi organisasi bukan hanya sekadar alat untuk mencapai tujuan,
tetapi lebih dari itu, komunikasi organisasi merupakan suatu proses yang
memunculkan adanya suatu makna yang dipahami secara bersama dan menjadi pola
pikir dan pola perilaku yang sama dari anggota organisasi tersebut. Tanpa
adanya pemaknaan akan tujuan organisasi, maka tujuan organisasi hanya merupakan
slogan yang tidak berarti sama sekali.
Unsur-unsur
Komunikasi
Penegasan
tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut:
- Sender : komunikasi yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.
- Encoding : penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.
- Message : pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang di sampaikan oleh komunikator.
- Media : saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.
- Decoding : pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambing yang disampaikan oleh komunikaator kepadanya.
- Receiver : komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
- Response : tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan.
- Feedback : umpan balik, yakni tanggapan komunikasi apabila tersampaikan atau di sampaikan kepada komunikator.
- Noise : gangguan tak terencana dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesaaan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang di sampaikan oleh komunikator kepadanya.
1. Komunikasi
Formal yaitu komunikasi yang dilakukan dalam lembaga formal. Komunikasi formal
dilakukan dalam lingkup lembaga resmi melalui jalur garis perintah, berdasarkan
struktur lembaga oleh pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas lembaga dengan
status masing-masing.
Ada tiga bentuk arus komunikasi
dalam jaringan komunikasi formal seperti yang tertera dalam struktur yakni:
1.1 Downward communication (komunikasi ke bawah)
1.2 Upward communication (komunikasi ke atas)
1.3 Horizontal communication (komunikasi horizontal)
2. Komunikasi
informal adalah komunikasi yang tidak dilakukan secra tidak resmi sebagai petugas
berdasarkan jabatan yang dipegang, dipangkat atau dipunyai dalam lembaga tetapi
sebagai manusia yang berkerja dalam lembaga.
3. Komunikasi
Verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim
digunakan untuk menyampaikan
pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara lisan maupun tulisan.
Komunikasi verbal terdiri dari
3.1
Komunikasi satu arah (one way communication) adalah situasi
komunikasi di mana pengirim tidak memiliki kesempatan untuk mengetahui bagaimana
penerima telah mendekodifiikasikan pesannya.
3.2
Komunikasi dua arah (two way communication). yaitu komunikasi dimana pengirim
cukup leluasa mendapatkan umpan balik tentang carra penerima menangkap pesan
yang telah dikirimkannya.
4. Komunikasi
Nonverbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian informasi dengan
menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa penggunaan kata-kata. Pesan nonverbal
ini disampaikan melalui gerakan badan, kontak tubuh, postur tubuh, ekspresi
wajah, gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan kepala
5. Komunikasi
kebawah (Downwards Communication). Bentuk komunikasi kebawah adalah komunikasi
yang berbentuk instruksi atau informasi
6. Komunikasi
Ke Atas Komunikasi keatas adalah arus komunikasi dari bawahan ke atasan (pimpinan)
yang lebih menekankan segi pertanggungjawaban antara pimpinan dengan bawahan.
7. Komunikasi
Horizontal adalah Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua
staf atau pegawai atau dua belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama atau sederajat.
8. Komunikasi
Diagonal
Yaitu komunikasi antara pimpinan
bagian dengan staf dari satu bagian lain
atau antara kepala seksi dengan
karyawan dari seksi lain yang ada.
Komunikasi dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :
1.
Komunikasi Secara Lisan adalah Komunikasi
secara lisan ini dipergunakan komunikasi berhadapan muka atau komunikasi tatap
muka (face to face).
2.
Komunikasi Secara Tertulis adalah Komunikasi
secara tertulis merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan manajemen,
karena kata-kata atau pesan-pesan dari pimpinan dibuat secara tertulis agar
otentik, yang dicatat dalam suatu dokumen agar dapat digunakan sebagai bahan
pemeriksaan kembali.
Terdapat empat fungsi utama komunikasi menurut
Robbins dan Coulter (2007) adalah :
a. Kontrol
Komunikasi
bertindak sebagai kontrol perilaku anggota dalam berbagai cara
b. Motivasi
Komunikasi
mendorong motivasi dengan menjelaskan pada karyawan apa yang harus
diselesaikan, seberapa baik mereka melakukannya, dan apa yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kinerja jika tidak sejajar. Ketika karyawan menetapkan tujuan
tertentu, bekerja untuk tujuan itu, dan menerima umpan balik dari perkembangan
tujuan itu, maka komunikasi diperlukan.
c. Ekspresi emosional
Komunikasi
yang terjadi di dalam kelompok adalah mekanisme fundamental di mana anggotanya
berbagi rasa frustasi dan perasaan puas. Komunikasi memberikan penyaluran
perasaan bagi ekspresi emosional dan untuk memenuhi kebutuhan sosial.
d. Informasi
Individu
dan kelompok memerlukan informasi untuk menyelesaikan sesuatu dalam organisasi.
Komunikasi menyediakan informasi tersebut
Peranan Komunikasi dalam Organisasi
Sebuah organisasi akan
bubar karena jika tidak ada komunikasi. Coba kita bayangkan jika komunikasi
tidak ada dalam organisasi? Para karyawan tidak akan tahu apa yang akan
dikakukannya dan apa yang dikerjakan
rekannya. Pemimpin tidak bisa memberikan instruksi dan menerima masukan dari
bawahannya. Koordinasi tidak berjalan, kerja sama tidak terjadi, masing-masing orang
tidak dapat mengkomunikasikan perasaannya, kebutuhannya, ataupun masalah yang dihadapinya
dalam pekerjaan kepada rekannya atau kepada pimpinannya.
Jadi pernanan komunikasi
dalam organisasi untuk berinteraksi yang dalam aktivitas yang menghubungkan
antar manusia dan antar kelompok dalam sebuah organisasi.
C. KASUS
Kasus 1:
Pada saat upacara, hari
senin pembina upacara memberikan pidato kepada semua peserta upacara, dan petugas
upacara. Para peserta dan petugas upacara mendengarkan dengan khitmat.
Kasus
2:
Seorang
pasien yang sedang berkonsultasi tentang pemasalahannya ke psikolog. Lalu
psikolognya memberikan masukkan atas jalan keluarnya permasalahan pasien
tersebut.
Kasus
3:
Sebuah
perusahaan provider sedang mengadakan rapat untuk meningkatkan layanan yang
diberikan, lalu salah satu karyawan sedang menyatakan argumennya dalam rapat
tersebut untuk meningkatkan layanan provider. Kemudian, manajer menolak argumen
yang karyawan tersebut.
D. Analisa
Kasus
1:
berdasakan
kasus diatas dapat disimpulkan bahwa sang pembina upacara sedang memberikan
pidato, itu komunikator lalu komunikannya nya para petugas dan peserta upacara,
mereka hanya mendengarkan sang pembina upacaranya saja tidak ada respon yang di
berikan ke komunikator.
Kasus
2:
berdasakan
kasus diatas dapat disimpulkan bahwa sang pasien nya, itu komunikator lalu
komunikannya nya psikolognya, lalu psikolog memberikan jalan keluarnya masalah
pasien itu adalah respon atau umpan balik pesan yang diberikan komunikatornya.
Dikarenakan
perbedaan komunikasi satu arah dengan dua yaitu:
Berdasarkan
penjelasan diatas bahwa perbedaan komunikasi satu arah dengan komunikasi dua
arah yaitu
Komunikasi satu
arah:
- - Tidak ada respon komunikan bertidak sebagai pendengar saja
- - Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja
Contohnya: komandan yang memberikan perintah ke bawahannya
Komunikasi dua arah:
- - Adanya respon secara langsung antara komunikator dengan komunikan
- - Komunikasi terjadi antara dua pihak yaitu komunikan dan komunikator
Contohnya: komunikasi antara mahasiswa dengan dosennya
Kasus 3:
Berdasarkan kasus
diatas dapat disimpulkan bahwa sang manajer sedang bekomunikasi dengan
bawahannya yang menolak argumen sedang rapat, karena tanoa komunikasi tidak
dapat mewujudkan, visi misi organisasi atatu perusahaan. Suatu
organisasi dapat berkembang dipengaruhi oleh komunikasi. Setiap organisasi
tentu memiliki visi, misi, budaya organisasi, motivasi serta norma-norma yang
sangat menentukan terhadap baik tidaknya suatu organisasi tersebut. Dalam kenyataan
masalah komunikasi selalu muncul dalam proses pengorganisasian. Semua orang
yang terlibat dalam organisasi tersebut akan melakukan komunikasi. Tidak ada
organisasi tanpa komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari
organisasi. Komunikasi ibarat sistem yang menghubungkan antar orang, antar
bagian dalam organisasi, atau sebagai aliran yang mampu membangkitkan kinerja orang-orang
yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Contoh lain dari kasus itu ketua
osis yang harus berinteraksi kepada bawahnya agar terwujudnya visi misi suatu
organisasi tersebut.
E. Referensi
Supratiknya A. (2005). Tinjauan Psikologis Komunikasi antar Pribadi. Yogyakarta: Kasinius
Hardjana, M.A. (2003). Komunikasi Intapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta:Kasinius
Ramadani, S. (2014). Penggunaan
Komunikasi Fatis Dalam Pengelolaan Hubungan Di Tempat Kerja. Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol 5
Gutama,
T.A. (2014). Peran Komunikasi Dalam Organisasi. Jurnal Sosiologi
Lubis, W.F (2008). Peranan Komunikasi
Dalam Organisasi. Jurnal Harmoni Sosial. Vol
2
http://repository.usu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/19516/Chapter%20III-IV.pdf?sequence=2. Diakses pada tanggal 29 September 2016
http://digilib.unila.ac.id/1353/7/BAB%20II.pdf. Diakses pada tanggal 29 September 2016
0 komentar:
Posting Komentar