Nama : Nur Amalia
NPM : 18514138
Kelas : 3PA19
Waktu Post : 06 November 2016
A. PENDAHULUAN
NPM : 18514138
Kelas : 3PA19
Waktu Post : 06 November 2016
A. PENDAHULUAN
Di
dalam Psikologi terdapat sebuah aliran, aliran dalam psikologi tersebut terdapat
behaviourisme, psikoanalisis, dan humanitistik. Di dalam sebuah aliran-aliran
psikologi tersebut terdapat sebuah teori-teori, seperti teori Motivasi, teori
dikemukakan oleh Abraham Maslow, teori Drive Reinforcement dikemukakan oleh B.F
Skinner, dan teori harapan dikemukakan oleh Victor Vroom, serta teori penetapan
tujuan dikemukakan oleh Edwin Locke.
Sebuah
motivasi akan mendapat dorongan yang bersifat positif atau reinforcement
positif, jika dorongan tersebut kuat maka akan terbentuk sebuah motivasi di
dalam diri. Sebelum motivasi terbentuk perlu ada penetapan tujuan. Kemudian,
apa dari teori-teori tersebut? Untuk itu kita bahas satu persatu.
B. TEORI
1. Teori
Reinforcement (Penguatan) &
Implikasi Praktis.
Teori ”drive” bisa diuraikan
sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi, perilaku didorong ke arah tujuan
oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang atau binatang.
Contohnya, Freud ( 1940-1949 ) berdasarkan ide-idenya tentang kepribadian pada
bawaan, dalam kelahiran, dorongan seksual dan agresif, atau drive (teorinya
akan diterangkan secara lebih detail dalam bab kepribadian). Teori drive saling
berhubungan dengan teori reinforcement.
Teori ini didasarkan atas dasar hubungan sebab akibat perilaku dengan pemberian
kompensasi. Di dalam psikologi kepribadian reinforcement,
skinner percaya bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan
perkembangan tingkah laku dalam hubungannya yang terus-menerus dengan
lingkungannya. Cara yang efektif untuk mengubah dan mengontrol perilaku adalah dengan
melakukan reinforcement (penguatan),
suatu strategi kegiatan yang membuat perilaku tertentu berpeluang untuk terjadi
atau sebaliknya (berpeluang untuk tidak terjadi) pada masa yang akan datang. Reinforcement memiliki dua sifat, yaitu
Reinforcement positif, dan reinforcement negatif.
a. Reinforcement
positif
Penguatan yang membuat tingkah laku
yang dikehendaki berpeluang untuk mengulangi perbuatan serupa.
Contohnya seperti: pemberian
pujian, dan pemberian hadiah.
b. Reinforcement negatif
Penguatan yang membuat tingkah laku
yang dikehendaki sedikit berpeluang untuk mengulangi perbuatan serupa.
Contoh: pemberian hukuman atau
teguran.
Implikasi praktis:
1) Karyawan
dalam menjalakan tugas yang diberikan oleh atas jika hasilnya bagus dapat
diberikan reinforcement postif agar
karyawan tersebut mengulangi tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.
2) Atasan
juga harus memberikan reinforcement
negatif jika hasil atau kinerja bawahnya tidak bagus.
2. Teori
Harapan (Expectancy Theory) &
Implikasi praktis
Teori ini dikemukakan oleh Victor
Vroom, teori ini merupakan suatu teori kognitif motivasi kerja. Teori harapan
ini membahas tentang kepuasan motivasi dan kepuasan kerja, dimana bahwa tingkat
kepuasan karyawan tinggi akan menghasilkan tingkat produktifitas yang baik,
jumlah absensi yang lebih sedikit serta loyalitas yang lebih tinggi dari
karyawan. Teori ini menyatakan bahwa seorang karyawan di motivasi untuk menjalankan
tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya tersebut akan membawa ke suatu
penilaian kinerja yang baik. Harapan yang ingin dicapai karyawan antara lain:
a. Upah
yang sesuai
b. Keamanan
kerja yang terjamin
c. Kehormatan
dan pengakuan
d. Pelakuan
yang adil
e. Pemimpin
yang cakap, jujur dan berwibawa
Implikasi
praktis :
1) Karyawan
menginkan hasil upah yang sesuai atas akhir dan kerja yang ia lakukan
2) Bawahan
menginginkan seseorang pemimpin yang jujur, tegas atau berwibawa kepada bawahan
atau karyawannya.
3. Teori
Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)
& Implikasi Praktis
Teori penetapan tujuan membahas hubungan
antara tujuan yang ditetapkan dengan prestasi kerja. Konsep dasar dari teori
ini adalah bahwa karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan organisasi terhadapnya)
akan berpengaruh pada perilaku kerja. Penetapan
tujuan memiliki empat mavam mekanisme
a. Tujuan
adalah yang mengarahkan perhatian
b. Tujuan
adalah mengatur upaya
c. Tujuan
meningkatkan persentasi
d. Menunjang
strategi untuk dan rencana kegiatan
Implikasi Praktis:
Jika seorang individu memiliki
komitmen untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, maka komitmen tersebut akan
mempengaruhi tindakannya dan mempengaruhi konsekuensi kinerjanya dan akan
berpengaruh terhadap perilaku kerja individu tersebut.
4. Teori
Hierarki Kebutuhan.
Dalam Psikologi umum, kita
mengetahui bahwa motif merupakan suatu dorongan atau suatu kehendak yang
mendasari munculnya suatu tingkah laku. Menurut
Abraham Maslow sistem kebutuhan sebagai dasar munculnya motivasi, kebutuhan
maslow yang di maksud yaitu:
a. Kebutuhan-kebutuhan
fisologis (the psysiological needs) contoh:
rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan perumahan), seks, dan kebutuhan
jasmani lain.
b. Kebutuhan-Kebutuhan
rasa aman (the safety/security needs)
Contoh: keselamatan dan perlindungan
terhadap kerugian fisik dan emosional
c. Kebutuhan
rasa cinta dan memiliki (the love dan
belongingness needs). Contoh: kasih sayang, rasa memiliki, menerima dengan
baik, dan persahabatan.
d. Kebutuhan
akan penghargaan (the-self esteem needs).
Contoh: harga diri, otonomi, dan prestasi, serta faktor eksternal, seperti
status, pengakuan, dan perhatian.
e. Kebutuhan
akan aktualisasi diri (the self
actualization needs). Contoh: dorongan yang ada dalam diri seorang individu
untuk menjadi individu yang sesuai kemampuannya.
Kebutuhan
tersebut dikatakan berhierarki karena kebutuhan yang sudah lebih tinggi
menuntut dipenuhi apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah sudah
terpenuhi.
Implikasi Praktis:
Individu baik karyawan dan pemimpin
mempunyai hirarki kebutuhan masing-masing individu hirarki kebutuhan yang sudah
tepenuhi di fisiologis seperti makan, kebutuhan jasmani, dsb.
C. Kasus
1. Teori
Reinforcement
Seorang
karyawan pada saat bekerja mendapatkan kerja tambahan, hasil dari pekerjaan
karyawan tersebut diberi bonus tambahan atau reward dari pemimpinannya.
2. Teori Harapan
Karyawan
A di sebuah pabrik dalam bekerja sangat baik, karyawan A melakukan pekerjaan
yang menjadi tugasnya, dia bekerja dengan penuh hati-hati dia meinginkan saat
ia bekerja tidak ada satu hal buruk yang diinginkan, ia menginginkan keselamatan dirinya saat
melakukan kerja. Sehingga karyawan tersebut termotivasi untuk meningkatkan
kinerjanya.
3. Teori
Penetapan Tujuan.
Seorang
mempimpin dalam mempimpin sebuah perusahaan mentepakan ingin perusahaannya
menjadi perusahaan yang menjadi daya tarik masyarakat luar. Pemimpin menetapkan
tujuan untuk meningkatkan kinerja para karyawannya tersebut, meningkatkan
kualitas dalam perusahaan yang ia pimpin itu.
4. Teori
hierarki kebutuhan.
Seorang
karyawan pabrik pada saat bekerja mengepack
keemasan chiki mengalami kecelakaan. Kecelakaan yang dialami karyawan tersebut
bahwa seorang karyawan tersebut jarinya telunjuknya terpotong mesin tempat ia bekerja.
Atas kecelakaannya itu karyawan tersebut medapatkan uang asuransi kesehatan
yang diberikan oleh perusahaan tempat ia bekarja,
D. Analisis
1. Teori
Reinforcement
Berdasarkan kasus yang telah
dijabarkan bahwa setiap karyawan mendapatkan kerja tambhan ia diberi reward,
atau bonus tambhan. Jadi, ada seuah penguat yang mebuat ia melakukan kegiatan
tersebut.
2. Teori Harapan
Berdasarkan kasus diatas bahwa sang
karyawan mempunyai harapan jika ia ingin keamanannya terjamin baik itu secara
fisik. Dari harapan keamanan yang terjamin karyawan tersebut akan termotivasi
saat bekerja, ia akan meningkatkan kinerjanya
3. Teori
Penetapan Tujuan
Dari kasus diatas bahwa pemimpin
mempunyai tujuan. Pemimpin tersebut membuat penetapan tujuan agar perusahaannya
menjadi daya tarik masyarakat, dan supaya berhasil pemimpin tersebut
meningkatkan kinerja para karyawannya.
4. Teori
Hierarki Kebutuhan
Kasus diatas menyatakan bahwa sang
karyawan hierarki kebutuhannya sudah terpenuhi, pada saat karyawan tersebut
mengalami kecelakaan pihak perusahaan memberikan asuransi kepada karyawan
tersebut. Karena sang karyawan mendapatkan keselamatan atas kerugian fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, H. (2008). Psikologi umum. Depok: Universitas Gunadarma
Irmawati.
(2004). Peranan goal setting dalam upaya
meningkatkan Produktivitas kerja karyawan. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik.
Puteri,
K.N., Pujangkoro, A.S., Aulia, I. (2013). Penggunaan
expectancy theory dalam upaya
mengukur motivasi kerja karyawan di pdam x. Jurnal Teknik
Indusri. Vol 3
Riyanti, B.P.D. Psikologi umum 2. Jakarta : Universitas Gunadarma
Diakses pada tanggal 04 November 2016
Diakses pada tanggal 04 November 2016
http://repository.uin-suska.ac.id/2821/3/BAB%20II.pdf Diakses pada tanggal 04 November 2016
0 komentar:
Posting Komentar