Welcome To My BLOG

WELCOME TO MY BLOG
Diberdayakan oleh Blogger.

Tugas 5 : Psikologi Manajemen

Nama             : Nur Amalia
NPM              : 18514138
Kelas              : 3PA19
19/11/2016

A. PENDAHULUAN
            Job Enrichement merupakan pengayaan kita dalam bekerja atau mengevaluasi pekerjaan kita yang sudah kita lakukan. Job Enrichment dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Dalam meningkatkan motivasi diberikan job erinchment agar karyawan-karyawan dapat tanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan dan karyawan. Job enrichchment merupakan peningkatan ke dalam sebuah pekerjaan dengan menambah sebuah tanggung jawab, untuk merecanakan, mengatur, dan mengevaluasi pekerjaan.
Job enrichment dapat juga meningkatkan kepuasan kerja dengan di berikan tanggung jawab maka karyawan  termotivasi dalam melakukan pekerjaan, serta karyawan  akan merasa puas atas hasil pekerjaannya itu karena mendapat sebuah pengakuan dan kepercayaan atas yang sudah dilakukan.

B. TEORI


1. Definisi Job Enrichment
             Job Enrichment adalah merupakan otonomi seseorang dalam mengatur pekerjaannya, dan sebuah penambahan pekerjaaan melalui sebuah peningkatan kewenangan. Penambahan ini meningkatkan sejauh mana pekerja itu mengendalikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari kerjanya. Suatu pekerjaan yang diperkaya mengorganisasi tugas-tugas sedemikian sehingga memungkinkan pekerjaan itu untuk melakukan kegiatan lengkap, meningkatkan kebebasan dan ketidak tergantungan karyawan itu, meningkatkan tanggung jawab dan memberikan umpan balik sehingga individu akan mampu menilai dan megoreksi kinerjanya sendiri. Job enrichment bukan hanya memberikan tugas-tugas kepada pekerja tetapi juga memberikan keterampilan kepada pekerja.

2. Prinsip dalam Pelaksanaan Job Enrichment
Menurut Herzbergh menyarankan beberapa prinsip dalam pelaksaan job enrichment, yaitu:
a.       Meningkatkan tuntutan pekerjaan, yaitu mengubah pekerjaan dengan meningkatkan tingkat kesukaran dan tanggung jawab dalam pekerjaan.
b.      Kebebasan untuk mengatur pekerjaan, yaitu memberikan kebebasan pada pekerja untuk mengatur pekerjaannya.
c.       Peningkatan rasa tanggung jawab pekerja, yaitu membiarkan pekerjaan mengendalikan pekerjaannya.
d.      Memberikan feedback, yaitu memberitahukan pada pekerja seberapa baik pekerjaan yang mereka lakukan.
e.   Memberikan pengalaman belajar yang baru, memberikan kesempatan pada pekerja pengalaman baru dan pertumbuhan diri.

3. Dimensi Pekerjaan Inti Bagi Job Enrichment
              Ada lima dimensi inti dari sebuah pekerjaan yang mempengaruhi job erinchment yaitu:
a.       Otonomi
Otonomi atau wewenang adalah sejauh mana seseorang diberikan kebebasan untuk mengatur pekerjaannya, misalnya untuk memnentukan metode atau penjadwalan.
b.      Task variety
Task variety atau variasi tugas adalah sejauh mana jenis tugas yang dilakukan seseorang memerlukan keahlian yang berbeda. Seseorang dapat memiliki sedikit atau banyak jenis tugas yang membutuhkan keahlian yang berbeda. Misalnya, seorang operator telepon memiliki sedikit jenis tugas, yaitu menghubungkan sambungan telepon keluar sesuai dengan permintaan atasannya dan menyampaikan sambungan dari luar kepada atasannya.
c.       Task identity
Task identity adalah sejauh mana seorang pekerja terlibat dalam penyelesaian keseluruhan proses penyelesaian satu pekerjaan. Misalnya, dalam proses pembuatan meja seorang diberi tugas untuk mengecat saja, tetapi orang tersebut melakukan penghalusan kayu dan sampai ke proses keseluruhan pembuatan meja selesai.
d.      Task significance
Task significance adalah sejauh mana suatu pekerjaan mempunyai arti penting bagi rekan kerja atau orang lain.
e.       Feedback
Feedback adalah sejauh mana pelaksaan memperoleh masukan yang jelas dan cepat dalam arti sejauh mana prestasi kerja yang dilakukan.

4. Ciri-ciri Job Enrichment
a.       Sifat dasar pekerjaan: job enrichment merupakan sebuah pengembangan  perluasan kerja yang bersifat vertikal. Maksudnya, para pekerja diberikan sejumlah pekerjaan, yang memerlukan tingkat pengetahuan, kemampuan dan tanggung jawab yang besar.
b.      Hasil positif:  job enrichment memberikan hasil yang positif apabila para pekerjanya sangat terampil. Maksudnya, para pekerja di bebaskan untuk berkreasi atau inovasi dalam melakukan pekerjaan
c.       Arahan dan kontrol: job enrichment menganjurkan atau mendorong
kedisiplinan pribadi. Maksudnya, membuat seorang pekerja dapat disiplin dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang sudah ia lakukan.
C. Kasus
Seorang chef di sebuah restoran korea yang biasanya ia memasak menu masakan korea saja, lalu CEO restoran tersebut ingin membuat variasi yang baru terhadap restorannya tersebut. Kemudian chef diberi tugas oleh CEOnya untuk membuat masakan korea tetapi ada unsur indonesia.

D. Analisis
Dari kasus di atas bahwa seorang chef  di berikan tugas atau tanggung jawab lagi untuk membuat variasi menu yang baru. Selain itu chef  dapat mengevaluasi masakan yang dia buat dari tugas yang belum dia lakukan sebelumnya dan dapat mengingkatkan kreatifitas seorang chef tersebut

Referensi

Hariandja, M. T. E. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT Grasindo
Diakses, 19 November 2016

Tugas ke 4 : Psikologi Manajemen

Nama                      : Nur Amalia
NPM                       : 18514138
Kelas                       : 3PA19
Waktu Post              : 06 November 2016

A. PENDAHULUAN
            Di dalam Psikologi terdapat sebuah aliran, aliran dalam psikologi tersebut terdapat behaviourisme, psikoanalisis, dan humanitistik. Di dalam sebuah aliran-aliran psikologi tersebut terdapat sebuah teori-teori, seperti teori Motivasi, teori dikemukakan oleh Abraham Maslow, teori Drive Reinforcement dikemukakan oleh B.F Skinner, dan teori harapan dikemukakan oleh Victor Vroom, serta teori penetapan tujuan dikemukakan oleh Edwin Locke.
            Sebuah motivasi akan mendapat dorongan yang bersifat positif atau reinforcement positif, jika dorongan tersebut kuat maka akan terbentuk sebuah motivasi di dalam diri. Sebelum motivasi terbentuk perlu ada penetapan tujuan. Kemudian, apa dari teori-teori tersebut? Untuk itu kita bahas satu persatu.

B. TEORI
1.      Teori Reinforcement (Penguatan) & Implikasi Praktis.
Teori ”drive” bisa diuraikan sebagai teori-teori dorongan tentang motivasi, perilaku didorong ke arah tujuan oleh keadaan-keadaan yang mendorong dalam diri seseorang atau binatang. Contohnya, Freud ( 1940-1949 ) berdasarkan ide-idenya tentang kepribadian pada bawaan, dalam kelahiran, dorongan seksual dan agresif, atau drive (teorinya akan diterangkan secara lebih detail dalam bab kepribadian). Teori drive saling berhubungan dengan teori reinforcement. Teori ini didasarkan atas dasar hubungan sebab akibat perilaku dengan pemberian kompensasi. Di dalam psikologi kepribadian reinforcement, skinner percaya bahwa kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan perkembangan tingkah laku dalam hubungannya yang terus-menerus dengan lingkungannya. Cara yang efektif untuk mengubah dan mengontrol perilaku adalah dengan melakukan reinforcement (penguatan), suatu strategi kegiatan yang membuat perilaku tertentu berpeluang untuk terjadi atau sebaliknya (berpeluang untuk tidak terjadi) pada masa yang akan datang. Reinforcement memiliki dua sifat, yaitu Reinforcement positif, dan reinforcement negatif.
a.       Reinforcement positif
Penguatan yang membuat tingkah laku yang dikehendaki berpeluang untuk mengulangi perbuatan serupa.
Contohnya seperti: pemberian pujian, dan pemberian hadiah.
b.      Reinforcement negatif
Penguatan yang membuat tingkah laku yang dikehendaki sedikit berpeluang untuk mengulangi perbuatan serupa.
Contoh: pemberian hukuman atau teguran.
Implikasi praktis:
1)      Karyawan dalam menjalakan tugas yang diberikan oleh atas jika hasilnya bagus dapat diberikan reinforcement postif agar karyawan tersebut mengulangi tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.
2)      Atasan juga harus memberikan reinforcement negatif jika hasil atau kinerja bawahnya tidak bagus.
2.      Teori Harapan (Expectancy Theory) & Implikasi praktis
Teori ini dikemukakan oleh Victor Vroom, teori ini merupakan suatu teori kognitif motivasi kerja. Teori harapan ini membahas tentang kepuasan motivasi dan kepuasan kerja, dimana bahwa tingkat kepuasan karyawan tinggi akan menghasilkan tingkat produktifitas yang baik, jumlah absensi yang lebih sedikit serta loyalitas yang lebih tinggi dari karyawan. Teori ini menyatakan bahwa seorang karyawan di motivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya tersebut akan membawa ke suatu penilaian kinerja yang baik. Harapan yang ingin dicapai karyawan antara lain:
a.       Upah yang sesuai
b.      Keamanan kerja yang terjamin
c.       Kehormatan dan pengakuan
d.      Pelakuan yang adil
e.       Pemimpin yang cakap, jujur dan berwibawa
Implikasi praktis :
1)      Karyawan menginkan hasil upah yang sesuai atas akhir dan kerja yang ia lakukan
2)      Bawahan menginginkan seseorang pemimpin yang jujur, tegas atau berwibawa kepada bawahan atau karyawannya.

3.      Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory) & Implikasi Praktis
Teori penetapan tujuan membahas hubungan antara tujuan yang ditetapkan dengan prestasi kerja. Konsep dasar dari teori ini adalah bahwa karyawan yang memahami tujuan (apa yang diharapkan organisasi terhadapnya) akan berpengaruh pada perilaku kerja. Penetapan  tujuan memiliki empat mavam mekanisme
a.       Tujuan adalah yang mengarahkan perhatian
b.      Tujuan adalah mengatur upaya
c.       Tujuan meningkatkan persentasi
d.      Menunjang strategi untuk dan rencana kegiatan
Implikasi Praktis:
Jika seorang individu memiliki komitmen untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, maka komitmen tersebut akan mempengaruhi tindakannya dan mempengaruhi konsekuensi kinerjanya dan akan berpengaruh terhadap perilaku kerja individu tersebut.
4.      Teori Hierarki Kebutuhan.
Dalam Psikologi umum, kita mengetahui bahwa motif merupakan suatu dorongan atau suatu kehendak yang mendasari munculnya suatu tingkah laku.  Menurut Abraham Maslow sistem kebutuhan sebagai dasar munculnya motivasi, kebutuhan maslow yang di maksud yaitu:
a.       Kebutuhan-kebutuhan fisologis (the psysiological needs) contoh: rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan perumahan), seks, dan kebutuhan jasmani lain.
b.      Kebutuhan-Kebutuhan rasa aman (the safety/security needs)
Contoh: keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional
c.       Kebutuhan rasa cinta dan memiliki (the love dan belongingness needs). Contoh: kasih sayang, rasa memiliki, menerima dengan baik, dan persahabatan.
d.      Kebutuhan akan penghargaan (the-self esteem needs). Contoh: harga diri, otonomi, dan prestasi, serta faktor eksternal, seperti status, pengakuan, dan perhatian.
e.       Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self actualization needs). Contoh: dorongan yang ada dalam diri seorang individu untuk menjadi individu yang sesuai kemampuannya.
Kebutuhan tersebut dikatakan berhierarki karena kebutuhan yang sudah lebih tinggi menuntut dipenuhi apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah sudah terpenuhi.
Implikasi Praktis:
Individu baik karyawan dan pemimpin mempunyai hirarki kebutuhan masing-masing individu hirarki kebutuhan yang sudah tepenuhi di fisiologis seperti makan, kebutuhan jasmani, dsb.
C. Kasus
1.      Teori Reinforcement
Seorang karyawan pada saat bekerja mendapatkan kerja tambahan, hasil dari pekerjaan karyawan tersebut diberi bonus tambahan atau reward  dari pemimpinannya.

2.      Teori  Harapan
Karyawan A di sebuah pabrik dalam bekerja sangat baik, karyawan A melakukan pekerjaan yang menjadi tugasnya, dia bekerja dengan penuh hati-hati dia meinginkan saat ia bekerja tidak ada satu hal buruk yang diinginkan,  ia menginginkan keselamatan dirinya saat melakukan kerja. Sehingga karyawan tersebut termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
3.      Teori Penetapan Tujuan.
Seorang mempimpin dalam mempimpin sebuah perusahaan mentepakan ingin perusahaannya menjadi perusahaan yang menjadi daya tarik masyarakat luar. Pemimpin menetapkan tujuan untuk meningkatkan kinerja para karyawannya tersebut, meningkatkan kualitas dalam perusahaan yang ia pimpin itu.

4.      Teori hierarki kebutuhan.
Seorang karyawan pabrik pada saat bekerja mengepack keemasan chiki mengalami kecelakaan. Kecelakaan yang dialami karyawan tersebut bahwa seorang karyawan tersebut jarinya telunjuknya terpotong mesin tempat ia bekerja. Atas kecelakaannya itu karyawan tersebut medapatkan uang asuransi kesehatan yang diberikan oleh perusahaan tempat ia bekarja,

D. Analisis
1.      Teori Reinforcement
Berdasarkan kasus yang telah dijabarkan bahwa setiap karyawan mendapatkan kerja tambhan ia diberi reward, atau bonus tambhan. Jadi, ada seuah penguat yang mebuat ia melakukan kegiatan tersebut.

2.      Teori  Harapan
Berdasarkan kasus diatas bahwa sang karyawan mempunyai harapan jika ia ingin keamanannya terjamin baik itu secara fisik. Dari harapan keamanan yang terjamin karyawan tersebut akan termotivasi saat bekerja, ia akan meningkatkan kinerjanya

3.      Teori Penetapan Tujuan
Dari kasus diatas bahwa pemimpin mempunyai tujuan. Pemimpin tersebut membuat penetapan tujuan agar perusahaannya menjadi daya tarik masyarakat, dan supaya berhasil pemimpin tersebut meningkatkan kinerja para karyawannya.
4.      Teori Hierarki Kebutuhan

Kasus diatas menyatakan bahwa sang karyawan hierarki kebutuhannya sudah terpenuhi, pada saat karyawan tersebut mengalami kecelakaan pihak perusahaan memberikan asuransi kepada karyawan tersebut. Karena sang karyawan mendapatkan keselamatan atas kerugian fisik.

DAFTAR PUSTAKA
Basuki, H. (2008). Psikologi umum. Depok: Universitas Gunadarma
Irmawati. (2004). Peranan goal setting dalam upaya meningkatkan Produktivitas kerja karyawan. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.
Puteri, K.N., Pujangkoro, A.S., Aulia, I. (2013). Penggunaan expectancy theory dalam upaya
mengukur motivasi kerja karyawan di pdam x. Jurnal Teknik Indusri. Vol 3
Riyanti, B.P.D. Psikologi umum 2. Jakarta : Universitas Gunadarma
Diakses pada tanggal 04 November 2016
Diakses pada tanggal 04 November 2016
http://repository.uin-suska.ac.id/2821/3/BAB%20II.pdf Diakses pada tanggal 04 November 2016


LIHAT LINGKUNGAN SEKITAR!

LIHAT LINGKUNGAN SEKITAR!!
Bumi adalah tempat tinggal makhluk hidup. Tempat makhluk hidup untuk melakukan kelangsungan hidup, tetapi sungguh disayangkan bumi yang untuk tempat tinggal kita banyak yang tidak diperhatikan. Banyak manusia yang mengabaikan kebersihan untuk alam dan bumi yang kita tinggali ini.

Betapa pentingnya bumi ini, jika tidak di jaga bumi ini akan marah, banyak terjadi bencana alam yang kita tidak inginkan. Pentingnya menjaga lingkungan kita yaitu:
1. Agar lingkungan menjadi lebih bersih dan mendapat pasokan okesigen lebih banyak
2. Agar dapat menciptakan kondisi lingkungan yang dapat dibanggakan dan menjadi salah satu upaya melestarikan budaya kebersihan pada generasi muda berikutnya
3. Agar pemandangan sekitarnya nampak lebih indah dan menarik untuk dipandang
4. Agar terhindar dari bencana yang tidak diinginkan
Dan masih banyak pentingnya kita menjaga lingkungan atau bumi yang kita tinggali ini.

            Banyak manusia yang belum peka terhadap lingkungan, masih banyak yang membuang sampah sembarangan, membuat rumah dibantaran kali, membuat apartement, menebang pohon sembarangan, membuang puntung rokok yang tidak seharusnya di tempatnya yang bisa menyebabkan kebakaran. Mereka sebenarnya sudah tahu akibatnya tetapi masih banyak yang belum peduli terhadap lingkungan, untuk itu kita sebagai generasi muda harus lebih peka terhadap lingkungan, jika bukan kita siapa lagi? Apa mau generasi yang akan datang bumi yang tinggali ini sudah hancur?? Pasti tidak mau generasi yang muda dari kita menikmati bumi ini yang sudah tidak sehat lagi untuk itu mari kita melakukan aktivitas yang bisa menjaga lingkungan kita.
Berikut ini adalah aktivitas yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan atau bumi kita ini:
1.      Membersihkan selokan rumah secara individu atau bersama sama (gotong royong)
2.      Memperbanyak sarana kebersihan termasuk memperbanyak tempat pembuangan sampah dan menggalakkan atau membuat peraturan yang tegas untuk membuang sampah pada tempatnya.
3.      Jika masih orang yang peka mari kita tegur atau mengkodekan orang itu untuk buang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
4.      Menanam pohon agar tidak terjadi banjir supaya saat hujan lingkungan sekitar ada resapan air
Dan masih banyak lagi aktivitas yang kita bisa lakukan selain yang diatas sudah disebutkan.


Namun dari aktivitas yang disebutkan ada kendala untuk melaksanakannya, kendala nya itu
1. masih banyak orang yang tidak mau melakukan gotong royong untuk membersihkan selokan
2. walaupun banyak tempat sampah yang sudah disediakan masih saja banyak orang yang masih buang sampah seenaknya dan tidak memikirkan lingkungan

3. untuk reboisasi dinas tata ruang sudah mulai memperbanyak menanamkan pohon tetapi masih saja ada pengusaha yang membuat apartement sehingga lingkup ruang terasa sempit tidak ada untuk resapan air

Ini contoh aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan



dari gambar ini, orang ini membuang sampah yang ada di tempat sampah ke selokan atau got uni dapat memyebabkan banjir dan bau yang tidak sedap

Ini contoh aktivitas yang benar dalam menjaga lingkungan.



Ini Akibat dari kita tidak menjaga lingkungan


kita tidak mau kan kalau lingkungan kita menjadi rusak seperti ini? maka dari itu mulai dari itu kita mulailah peka terhadap lingkungan kita agar kita nyaman tinggal di bumi ini dengan sehat dan aman. 


referensi 

diakses 16 oktober 2016

Tugas 3 : Psikologi Manajemen

Nama           : Nur Amalia
NPM             : 18514138
Kelas            : 3Pa19
Waktu Post : 15 oktober 2016


A. PENDAHULUAN
Di dalam sebuah organisasi pasti mempunyai seseorang yang mempunyai peran kekuasaan yang paling penting, kekuasaan untuk mengarahkan ke suatu aktivitas dalam sebuah kelompok untuk mencapai tujuan bersama dengan sebuah pengaruh atau ajakan yang mungkin memaksa seseorang yang di kehendaki, dan dapat juga memberikan pengaruh ke orang lain untuk megubah perilaku seseorang, kekuasaan biasa di pegang oleh sebuah pemimpin atau leadership dalam sebuah organisasi atau kelompok oleh sebuah pemimpin atau yang tingkatnya lebih tinggi.
Pemimpin atau leadership yang mengatur atau me-manage sebuah organisasi atau pun sebuah perusahaan. Tanpa sebuah pempimpin di dalam sebuah organisasi semuanya pasti akan se mau atau se enaknya sendiri. Tidak hanya disebuah organisasi, dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola dirinya, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif sulit. Disinilah dituntut seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Kepimpinan merupakan salah satu faktor yang membuat keberhasilan atau tidaknya suatu organisasi.
Untuk membuat kita menjadi sebuah mempimpin kita perlu memotivasi diri kita agar menjadi seseorang yang berkuasa atau menjadi pemimpin. Apa tujuan motivasi itu sendiri? Dan apa leadership dan kekuasaan itu sendiri? Disini kita membahas satu persatu apa yang di maksud dengan kekuasaan, leadership dan motivasi itu sendiri.

B. TEORI
1. Kekuasaan
A. Definisi Kekusaan
Kekuasaan adalah sebuah pengaruh yang dapat merubah sebuah perilaku yang terdapat pada seseorang dalam sebuah kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama dengan menghendaki ketergantungan dari pengikut.
Secara umum kekuasaan ada dua bentuk yaitu:
1. Kekuasaan pribadi
Kekuasaan pribadi ini dilihat dari seberapa banyak pengikut yang mengagumi.
2. Kekuasaan Posisi
Kekuasaan posisi ini dilihat dari seberapa besarnya kekuasaan ini tergantung pada orang yang menduduki posisi tersebut.


2. Leadership
A. Definisi Leadership
Menurut A. Dale Timple (2000) mengartikan Kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial di dalam mana manajer mencari keikutsertaan sukarela dari bawahan dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Dengan kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin juga menggambarkan arah dan tujuan yang akan dicapai dari sebuah organisasi. Sehingga dapat dikatakan kepemimpinan sangat berpengaruh bagi nama besar organisasi.
Jadi bisa dikatakan Leadership adalah sebuah aktivitas yang merubah orang-orang dalam organisasi yang di arahkan untuk mencapai suatu tujuan.
B. Bentuk-bentuk gaya kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otokratik
Gaya kepemimpinan ini disebut juga gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepimpinan yang segala tindakan sesuai kemauan sendiri, setiap pandangan atau pemikiran dianggap benar, dan keras kepala. Jadi kesimpulannya gaya kepemimpinan ini adalah suatu gaya kepemimpinan yang pemimpinannya sikapnya keras kepala dan ingin menang sendiri, tetutup pada saran dan idealisme yang tinggi.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini dimana pemimpin ikut partisipasi dalam sebuah kelompoknya. Gaya kepemimpinan ini pemimpin juga dapat menghargai karakteristik yang dimiliki setiap anggotanya.
3. Gaya Kepemimpinan Permisif
Gaya Kepemimpinan ini dimana pemimpinnya itu tidak mempunyai pendirian, semuanya serba di-iyakan olehnya sehingga bawahannya tidak mempunyai pegangan yang kuat terhadap suatu permasalahan dan pemimpin ini cenderung tidak konsisten.

3. Motivasi
A. Definisi Motivasi
Dalam Psikologi umum, kita mengetahui bahwa motif merupakan suatu dorongan atau suatu kehendak yang mendasari munculnya suatu tingkah laku.
Jadi dapat diartikan Motivasi adalah sebuah dorongan yang memincu timbulnya rasa semangat yang dapat merubah perilaku seseorang menjadi lebih maju untuk ke depannya.
Menurut Abraham Maslow sistem kebutuhan sebagai dasar munculnya motivasi, kebutuhan maslow yang di maksud yaitu:
1. Kebutuhan-kebutuhan fisologis (the psysiological needs)
2. Kebutuhan-Kebutuhan rasa aman (the safety/security needs)
3. Kebutuhan rasa cinta dan memiliki (the love dan belongingness needs)
4. Kebutuhan akan penghargaan (the-self esteem needs)
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self actualization needs)
B. Tipe-Tipe Motivasi
1. Motivasi Positif
Motivasi ini adalah dimana proses pemberian motivasi untuk membangkitkan diri seseorang dengan usaha atau bekerja dan keuntungan datang kepada diri seseorang tersebut.
2. Motivasi Negatif
Motivasi ini biasanya sering muncul berasal dari rasa takut. Contohnya: jika tidak bekerja ia takut di keluarkan atau tidak di gaji.
3. Motivasi dari Dalam
Motivasi ini muncul pada seseorang sedang bekerja. Motivasi ini murni dari diri seseorang dan tanpa ingin mendapat pujian dari orang lain.
4.  Motivasi dari Luar
Motivasi ini muncul biasanya pengaruh akibat dari luar pekerjaan seseorang. Motivasi ini bisa berbentuk imbalan atau penghargaan.
C. Kasus
Kekuasaan:
Seseorang pemimpin dalam sebuah kelompok meminta salah satu anggotanya untuk mengerjakan tugas yang ia minta, lalu anggota itu megikuti tugas yang ia perintahkan
Kepemimpinan dan Motivasi:
Seseorang pemimpin sedang melihat bagaimana kerja bawahannya dan ia melihat semua kinerja bawahannya bagus dan pemimpin ikut partisipasi dalam kelompoknya, pemimpin itu menerima pendapat yang diberikan pendapatnya pemimpin itu juga mempercayakan pekerjaan kepada bawahannya walapun bawahannya hanya melakukan sedikit kesalahan, lalu pemimpin itu memberi motivasi kepada bawahannya agar meningkatkan kerjanya lagi supaya apa yang di inginkan menjadi lebih baik.




D. Analisis
Dari contoh kasus pertama bahwa dikatakan itu contoh dari kekuasaan karena si pemimpin memberi perintah kepada bawahnnya, si pemimpin ini membawa pengaruh kepada bawahannya agar dia menuruti apa yang ia minta. Karena pemimpin ini berkuasa dalam anggota kelompok tersebut.
Lalu analisis contoh ke dua bahwa si pemimpin ini sudah memperlihatkan sikap pemimpin yang demokratis, ia mempercayakan pekerjaan nya kepada bawahannya dan pemimpin tersebut juga memberikan motivasi kepada bawahannya agar menjadi lebih maju untuk ke depannya.



Analisis gaya kepemimpinan dari beberapa tokoh:
  • Soekarno
Gaya kepemimpinan soekarno ini termasuk gaya kepemimpinan kharismatik karena, banyak terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. beliau pekerja keras dan penuh percaya diri, beliau memang penuh daya tarik sendiri
  • Soeharto

gaya kepemimpinan beliau itu otoriter karena segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
  • Susilo Bambang Yudhoyono

Gaya kepemimpinan beliau ini sosoknya demokratis, menghargai pendapat, tetapi selalu defensive terhadap kritik. Beliau juga seorang pekerja keras tetapi beliau juga terkadang termasuk ke dalam ke pemisif karena beliau buruk dalam konsisten beliau seorang yang peragu.
  • Joko Widodo
Gaya kepemimpinan joko widodo termasuk gaya kepemimpinan pemisif karena beliau cenderung tidak konsisten selalu berubah dalam memutuskan sesuatu tetapi beliau juga termasuk kepemimpinan moralis karena beliau hangat dan sopan kepada semua orang. Beliau memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan



 Referensi 
Basuki, Heru (2008). Psikologi Umum. Depok: Universitas Gunadarma
Gunarsa, D. (2008).Psikologi olahraga prestasi. Jakarta: Gunung Mulia
tanggal 15 Oktober 2016

Studentsite

eLearning

v-Class

Translate

TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese

Followers

Gunadarma University

THANK YOU FOR VISITING

Search This Blog