Welcome To My BLOG

WELCOME TO MY BLOG
Diberdayakan oleh Blogger.

LIHAT LINGKUNGAN SEKITAR!

LIHAT LINGKUNGAN SEKITAR!!
Bumi adalah tempat tinggal makhluk hidup. Tempat makhluk hidup untuk melakukan kelangsungan hidup, tetapi sungguh disayangkan bumi yang untuk tempat tinggal kita banyak yang tidak diperhatikan. Banyak manusia yang mengabaikan kebersihan untuk alam dan bumi yang kita tinggali ini.

Betapa pentingnya bumi ini, jika tidak di jaga bumi ini akan marah, banyak terjadi bencana alam yang kita tidak inginkan. Pentingnya menjaga lingkungan kita yaitu:
1. Agar lingkungan menjadi lebih bersih dan mendapat pasokan okesigen lebih banyak
2. Agar dapat menciptakan kondisi lingkungan yang dapat dibanggakan dan menjadi salah satu upaya melestarikan budaya kebersihan pada generasi muda berikutnya
3. Agar pemandangan sekitarnya nampak lebih indah dan menarik untuk dipandang
4. Agar terhindar dari bencana yang tidak diinginkan
Dan masih banyak pentingnya kita menjaga lingkungan atau bumi yang kita tinggali ini.

            Banyak manusia yang belum peka terhadap lingkungan, masih banyak yang membuang sampah sembarangan, membuat rumah dibantaran kali, membuat apartement, menebang pohon sembarangan, membuang puntung rokok yang tidak seharusnya di tempatnya yang bisa menyebabkan kebakaran. Mereka sebenarnya sudah tahu akibatnya tetapi masih banyak yang belum peduli terhadap lingkungan, untuk itu kita sebagai generasi muda harus lebih peka terhadap lingkungan, jika bukan kita siapa lagi? Apa mau generasi yang akan datang bumi yang tinggali ini sudah hancur?? Pasti tidak mau generasi yang muda dari kita menikmati bumi ini yang sudah tidak sehat lagi untuk itu mari kita melakukan aktivitas yang bisa menjaga lingkungan kita.
Berikut ini adalah aktivitas yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan atau bumi kita ini:
1.      Membersihkan selokan rumah secara individu atau bersama sama (gotong royong)
2.      Memperbanyak sarana kebersihan termasuk memperbanyak tempat pembuangan sampah dan menggalakkan atau membuat peraturan yang tegas untuk membuang sampah pada tempatnya.
3.      Jika masih orang yang peka mari kita tegur atau mengkodekan orang itu untuk buang sampah pada tempat yang sudah disediakan.
4.      Menanam pohon agar tidak terjadi banjir supaya saat hujan lingkungan sekitar ada resapan air
Dan masih banyak lagi aktivitas yang kita bisa lakukan selain yang diatas sudah disebutkan.


Namun dari aktivitas yang disebutkan ada kendala untuk melaksanakannya, kendala nya itu
1. masih banyak orang yang tidak mau melakukan gotong royong untuk membersihkan selokan
2. walaupun banyak tempat sampah yang sudah disediakan masih saja banyak orang yang masih buang sampah seenaknya dan tidak memikirkan lingkungan

3. untuk reboisasi dinas tata ruang sudah mulai memperbanyak menanamkan pohon tetapi masih saja ada pengusaha yang membuat apartement sehingga lingkup ruang terasa sempit tidak ada untuk resapan air

Ini contoh aktivitas manusia yang tidak menjaga lingkungan



dari gambar ini, orang ini membuang sampah yang ada di tempat sampah ke selokan atau got uni dapat memyebabkan banjir dan bau yang tidak sedap

Ini contoh aktivitas yang benar dalam menjaga lingkungan.



Ini Akibat dari kita tidak menjaga lingkungan


kita tidak mau kan kalau lingkungan kita menjadi rusak seperti ini? maka dari itu mulai dari itu kita mulailah peka terhadap lingkungan kita agar kita nyaman tinggal di bumi ini dengan sehat dan aman. 


referensi 

diakses 16 oktober 2016

Tugas 3 : Psikologi Manajemen

Nama           : Nur Amalia
NPM             : 18514138
Kelas            : 3Pa19
Waktu Post : 15 oktober 2016


A. PENDAHULUAN
Di dalam sebuah organisasi pasti mempunyai seseorang yang mempunyai peran kekuasaan yang paling penting, kekuasaan untuk mengarahkan ke suatu aktivitas dalam sebuah kelompok untuk mencapai tujuan bersama dengan sebuah pengaruh atau ajakan yang mungkin memaksa seseorang yang di kehendaki, dan dapat juga memberikan pengaruh ke orang lain untuk megubah perilaku seseorang, kekuasaan biasa di pegang oleh sebuah pemimpin atau leadership dalam sebuah organisasi atau kelompok oleh sebuah pemimpin atau yang tingkatnya lebih tinggi.
Pemimpin atau leadership yang mengatur atau me-manage sebuah organisasi atau pun sebuah perusahaan. Tanpa sebuah pempimpin di dalam sebuah organisasi semuanya pasti akan se mau atau se enaknya sendiri. Tidak hanya disebuah organisasi, dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola dirinya, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif sulit. Disinilah dituntut seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik. Kepimpinan merupakan salah satu faktor yang membuat keberhasilan atau tidaknya suatu organisasi.
Untuk membuat kita menjadi sebuah mempimpin kita perlu memotivasi diri kita agar menjadi seseorang yang berkuasa atau menjadi pemimpin. Apa tujuan motivasi itu sendiri? Dan apa leadership dan kekuasaan itu sendiri? Disini kita membahas satu persatu apa yang di maksud dengan kekuasaan, leadership dan motivasi itu sendiri.

B. TEORI
1. Kekuasaan
A. Definisi Kekusaan
Kekuasaan adalah sebuah pengaruh yang dapat merubah sebuah perilaku yang terdapat pada seseorang dalam sebuah kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama dengan menghendaki ketergantungan dari pengikut.
Secara umum kekuasaan ada dua bentuk yaitu:
1. Kekuasaan pribadi
Kekuasaan pribadi ini dilihat dari seberapa banyak pengikut yang mengagumi.
2. Kekuasaan Posisi
Kekuasaan posisi ini dilihat dari seberapa besarnya kekuasaan ini tergantung pada orang yang menduduki posisi tersebut.


2. Leadership
A. Definisi Leadership
Menurut A. Dale Timple (2000) mengartikan Kepemimpinan adalah proses pengaruh sosial di dalam mana manajer mencari keikutsertaan sukarela dari bawahan dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Dengan kepemimpinan yang dilakukan seorang pemimpin juga menggambarkan arah dan tujuan yang akan dicapai dari sebuah organisasi. Sehingga dapat dikatakan kepemimpinan sangat berpengaruh bagi nama besar organisasi.
Jadi bisa dikatakan Leadership adalah sebuah aktivitas yang merubah orang-orang dalam organisasi yang di arahkan untuk mencapai suatu tujuan.
B. Bentuk-bentuk gaya kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otokratik
Gaya kepemimpinan ini disebut juga gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepimpinan yang segala tindakan sesuai kemauan sendiri, setiap pandangan atau pemikiran dianggap benar, dan keras kepala. Jadi kesimpulannya gaya kepemimpinan ini adalah suatu gaya kepemimpinan yang pemimpinannya sikapnya keras kepala dan ingin menang sendiri, tetutup pada saran dan idealisme yang tinggi.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini dimana pemimpin ikut partisipasi dalam sebuah kelompoknya. Gaya kepemimpinan ini pemimpin juga dapat menghargai karakteristik yang dimiliki setiap anggotanya.
3. Gaya Kepemimpinan Permisif
Gaya Kepemimpinan ini dimana pemimpinnya itu tidak mempunyai pendirian, semuanya serba di-iyakan olehnya sehingga bawahannya tidak mempunyai pegangan yang kuat terhadap suatu permasalahan dan pemimpin ini cenderung tidak konsisten.

3. Motivasi
A. Definisi Motivasi
Dalam Psikologi umum, kita mengetahui bahwa motif merupakan suatu dorongan atau suatu kehendak yang mendasari munculnya suatu tingkah laku.
Jadi dapat diartikan Motivasi adalah sebuah dorongan yang memincu timbulnya rasa semangat yang dapat merubah perilaku seseorang menjadi lebih maju untuk ke depannya.
Menurut Abraham Maslow sistem kebutuhan sebagai dasar munculnya motivasi, kebutuhan maslow yang di maksud yaitu:
1. Kebutuhan-kebutuhan fisologis (the psysiological needs)
2. Kebutuhan-Kebutuhan rasa aman (the safety/security needs)
3. Kebutuhan rasa cinta dan memiliki (the love dan belongingness needs)
4. Kebutuhan akan penghargaan (the-self esteem needs)
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri (the self actualization needs)
B. Tipe-Tipe Motivasi
1. Motivasi Positif
Motivasi ini adalah dimana proses pemberian motivasi untuk membangkitkan diri seseorang dengan usaha atau bekerja dan keuntungan datang kepada diri seseorang tersebut.
2. Motivasi Negatif
Motivasi ini biasanya sering muncul berasal dari rasa takut. Contohnya: jika tidak bekerja ia takut di keluarkan atau tidak di gaji.
3. Motivasi dari Dalam
Motivasi ini muncul pada seseorang sedang bekerja. Motivasi ini murni dari diri seseorang dan tanpa ingin mendapat pujian dari orang lain.
4.  Motivasi dari Luar
Motivasi ini muncul biasanya pengaruh akibat dari luar pekerjaan seseorang. Motivasi ini bisa berbentuk imbalan atau penghargaan.
C. Kasus
Kekuasaan:
Seseorang pemimpin dalam sebuah kelompok meminta salah satu anggotanya untuk mengerjakan tugas yang ia minta, lalu anggota itu megikuti tugas yang ia perintahkan
Kepemimpinan dan Motivasi:
Seseorang pemimpin sedang melihat bagaimana kerja bawahannya dan ia melihat semua kinerja bawahannya bagus dan pemimpin ikut partisipasi dalam kelompoknya, pemimpin itu menerima pendapat yang diberikan pendapatnya pemimpin itu juga mempercayakan pekerjaan kepada bawahannya walapun bawahannya hanya melakukan sedikit kesalahan, lalu pemimpin itu memberi motivasi kepada bawahannya agar meningkatkan kerjanya lagi supaya apa yang di inginkan menjadi lebih baik.




D. Analisis
Dari contoh kasus pertama bahwa dikatakan itu contoh dari kekuasaan karena si pemimpin memberi perintah kepada bawahnnya, si pemimpin ini membawa pengaruh kepada bawahannya agar dia menuruti apa yang ia minta. Karena pemimpin ini berkuasa dalam anggota kelompok tersebut.
Lalu analisis contoh ke dua bahwa si pemimpin ini sudah memperlihatkan sikap pemimpin yang demokratis, ia mempercayakan pekerjaan nya kepada bawahannya dan pemimpin tersebut juga memberikan motivasi kepada bawahannya agar menjadi lebih maju untuk ke depannya.



Analisis gaya kepemimpinan dari beberapa tokoh:
  • Soekarno
Gaya kepemimpinan soekarno ini termasuk gaya kepemimpinan kharismatik karena, banyak terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. beliau pekerja keras dan penuh percaya diri, beliau memang penuh daya tarik sendiri
  • Soeharto

gaya kepemimpinan beliau itu otoriter karena segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
  • Susilo Bambang Yudhoyono

Gaya kepemimpinan beliau ini sosoknya demokratis, menghargai pendapat, tetapi selalu defensive terhadap kritik. Beliau juga seorang pekerja keras tetapi beliau juga terkadang termasuk ke dalam ke pemisif karena beliau buruk dalam konsisten beliau seorang yang peragu.
  • Joko Widodo
Gaya kepemimpinan joko widodo termasuk gaya kepemimpinan pemisif karena beliau cenderung tidak konsisten selalu berubah dalam memutuskan sesuatu tetapi beliau juga termasuk kepemimpinan moralis karena beliau hangat dan sopan kepada semua orang. Beliau memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan



 Referensi 
Basuki, Heru (2008). Psikologi Umum. Depok: Universitas Gunadarma
Gunarsa, D. (2008).Psikologi olahraga prestasi. Jakarta: Gunung Mulia
tanggal 15 Oktober 2016

TUGAS 1 KELOMPOK SOFTSKILL "PSIKOLOGI MANAJEMEN"

PSIKOLOGI MANAJEMEN

TUGAS 1


Disusun Oleh :

Endah Puji Astuti (13514568)

Jessica Phoibe (15514649)

Nur Rohmah Aprilia (18514185)

Nur Amalia (18514138)

Wahyuningtyas Gharnisya (1C514171)


3PA19

UNIVERSITAS GUNDARMA 
FAKULTAS PSIKOLOGI 
2016/2017







I.                  PENDAHULUAN

Pada tugas ini, kami akan membahas tentang apa itu psikologi manajemen. Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini perilaku manusia sangat diperlukan mencapai suatu tujuan. Perilaku yang baik akan memunculkan semangat dan motivasi pada manusia. Ada hal-hal yang mempengaruhi perilaku seseorang diantaramya faktor internal yaitu dalam diri manusia dan faktor eksternal yaitu faktor lingkungan.
Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan tentang definisi psikologi manajemen, organisasi, definisi komunikasi, dimensi-dimensi komunikasi, definisi pengaruh, kunci-kunci perubahan perilaku, bagaimana mempengaruhi orang lain berbagai model, dan apa itu wewenang.

II.               PEMBAHASAN
1.    Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah ilmu tentang bagaimana mengatur atau memanage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.

2.    Organisasi
Robbins (1996) menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diindentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif, terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
 3.    Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah aktivitas kompleks yang melibatkan seseorang mengirimkan informasi kepada ke orang lain. Kompleksitas ini melibatkan bagaimana pengirim perlu mengetahui kebenaran interpretasi penerima pesan, sejauh mana pesan tidak hanya sekedar diterima tetapi juga dimengerti, sejauhmana unsur media dan noise ikut berperan dalam kebenaran interpretasi pesan (Smith, 2003).

4.    Dimensi-dimensi Komunikasi
1)        Komunikasi Internal
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dan bawahan, antara sesama bawahan, dan lain sebagainya. Komunikasi internal lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.         Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah (komunikasi dari pimpinan kepada bawahan) dan dari bawah ke atas (komunikasi dari bawahan kepada pimpinan).
b.         Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesame seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer, dan lain sebagainya
2)        Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi.
a.       Komunikasi dari organisasi kepada khalayak, komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi, press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konfrensi pers.
b.      Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi. Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota-anggota organisasi mencapai tujuan individu dan juga organisasi, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi, mengkoordinasikan aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan.

5.      Pengertian Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:849) yaitu daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang 

6.      Kunci-kunci Perubahan Perilaku
Menurut WHO, yang dikutip oleh Notoatmodjo (1993), perubahan perilaku dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu : 
1)      Perubahan alamiah (natural change), ialah perubahan yang dikarenakan perubahan pada lingkungan fisik, sosial, budaya ataupun ekonomi dimana dia hidup dan beraktifitas. 
2)      Perubahan terencana (planned change), ialah perubahan ini terjadi, karena memang direncanakan sendiri oleh subjek. 
3)      Perubahan dari hal kesediaannya untuk berubah (readiness to change), ialah perubahan yang terjadi apabila terdapat suatu inovasi atau program-program baru, maka yang terjadi adalah sebagian orang cepat mengalami perubahan perilaku dan sebagian lagi lamban. Hal ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda.
Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu

  •       Pemikiran dan perasaan
Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lain-lain. 

  • Orang penting sebagai referensi
Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti : guru, kepala suku dan lain-lain. 

  •       Sumber-sumber daya
Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga kerja, ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.

  •  Kebudayaan
Kebudayaan adalah perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku. Dari uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat berbeda-beda penyebab atau latar belakangnya.

7.      Bagaimana Mempengaruhi Orang lain

      Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan komunikasi persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu;
  1. Logical argument (logos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung dalam komponen data.
  2. Psychological/ emotional argument (pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif. Misalnya, iklan yang menyenangkan, lucu dan membuat kita berempati termasuk menggunakan pendekatan psychological argument dengan efek emosi yang positif. Sedangkan iklan yang menjemukan, memuakkan bahkan membuat kita marah termasuk pendekatan psychological argument dengan efek emosi negatif.
  3. Argument based on credibility (ethos), yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contoh, kita menuruti nasehat medis dari dokter, kita mematuhi ajakan dari seorang pemuka agama, kita menelan mentah-mentah begitu saja kuliah dari dosen. Hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.

Menurut Burgon & Huffner (2002), terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar komunikasi persuasi menjadi lebih efektif. Maksudnya lebih efektif yaitu agar lebih berkesan dalam mempengaruhi orang lain. Beberapa pendekatan itu antaranya;

  1. Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebagai bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
  2. Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau komunikate dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan komunikator. Misalnya, bila terjadi kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah maka pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk mencegah DBD.
  3. Pendekatan berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh, iklan-iklan yang menggunakan bintang komedian atau menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat.
  4. Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audience dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negative. Misalnya, iklan rokok dengan dikasi “nggak ada loe nggak rame”.
 8.      Wewenang
Sebagaimana halnya dengan kekuasaan, wewenang juga dapat dijumpai dimana-mana, walaupun tidak selamanya kekuasaan dan wewenang berada disatu tangan. Menuut Max Weber, wewenang dimaksudkan sebagai suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah penting, dan untuk menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Dengan kata lain, seseorang yang mempunyai wewenang bertindak sebagai orang yang memimpin atau membimbing orang banyak.
Ada tiga macam wewenang, diantaranya adalah :
1. Wewenang Kharismatis (Charismatic authority)

Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu suatu kemampuan khusus (wahyu, pulung) yang ada pada diri seseorang. Kemampuan khusus tadi melekat pada orang tersebut karena anugrah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Orang-orang disekitarnya mengakui akan adanya kemampuan tersebut atau dasar kepercayaan dan pemujaan karena mereka menggap bahwa sumber kemampuan tersebut merupakan sesuatu yang berada diatas kekuasaan dan kemampuan manusia pada umumnya. Wewenang kharismatis tidak diatur oleh kaidah-kaidah, baik yang tradisional maupun rasional. Adakalanya kharisma dapat hilang karena masyarakat sendiri yang berubah dan mempunyai paham yang berbeda. Perubahan-perubahan tersebut seringkali tak dapat diikuti oleh orang yang mempunyai wewenang kharismatis tadi sehingga dia tertinggal oleh kemajuan dan perkembangan masyrakat.
2. Wewenang tradisional

Wewenang tradsional dapat dipunyai oleh seseorang maupun sekelompok orang. Dengan kata lain, wewenang tersebut dimiliki oleh orang-orang yang menjadi anggota kelompok, yang sudah lama sekali mempunyai kekuasaan didalam suatu masyarakat.
Adapun ciri-ciri utama wewenang tradisional, yaitu :
a. Adanya ketentuan-ketentuan tradisional yang mengikat penguasa yang mempunyai wewenang, serta orang-orang lainnya dalam masyarakat
b.  Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi
c.  Selama tak ada pertentangan dengan ketentuan-ketentuan tradisional, orang-orang dapat bertindak secara bebas

3. Wewenang rasional atau legal

Wewenang yang disandarkan pada sistem hukum yang berlaku dalam masyarakat. Sistem hukum di sini di pahami sebagai kaidah-kaidah yang telah diakui dan ditaati masyarakat dan bahkan yang telah diperkuat oleh Negara. Pada wewenang yang didasari oleh sistem hukum harus dilihat juga apakah sistem hukumnya bersandar pada tradisi, agama atau faktor-faktor lain. Kemudian, harus ditelaah pula hubungannya dengan sistem kekuasaan serta diuji pula apakah sistem hukum tadi cocok atau tidak denagn sistem kebudayaan masrakat supaya kehidupan dapat berjalan dengan tenang dan tenteram.

III.                  PENUTUP

Kesimpulan dari pembahasan diatas bahwa dijelaskan psikologi manajemen itu membahas tentang bagaimana cara mengatur atau me-manage sumber daya sebagai suatu kebutuhan. Didalam psikologi manajemen, kita pun mengelola sebuah organisasi, yang mana organisasi itu sendiri adalah suatu bentuk perserikatan manusia guna mencapai tujuan yang sama dan bersama. Dalam organisasi pasti ada komunikasi, tanpa adanya komunikasi, organisasi tidak bisa mewujudkan tujuan dalam organisasi tersebut.
Komunikasi memiliki beberapa dimensi antara lain;
a. Komunikasi Internal: terdapat komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal
b. Komunikasi Eksternal
Dalam psikologi manajemen juga mempelajari apa itu pengaruh, pengaruh itu sesuatu yang timbul dari orang atau benda yang membentuk watak kepercayaan diri seseorang. Agar pengaruh itu berhasil terdapat kunci untuk mengubah perilaku seseorang.
Cara merubah perilaku seseorang itu terdapat antara lain:
a. Logical argument (logos),
b. Psychological/ emotional argument (pathos) dan
c. Argument based on credibility (ethos).
Untuk me-manage atau mengatur sebuah perusahaan pasti juga terdapat sebuah wewenang dari organisasi itu sendiri, makna dari wewenang itu adalah sebuah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar mencapai tujuan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Budiasih, Yanti. 2012. Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya Organisasi dan Pengaruhnya
            Terhadap Poduktivitas Karyawan
, diakses pada 29 September 2016, dari jurnal
            Liquidity, No.2, Juli-Desember 2012 dari
www.liquidity.stiead.ac.id
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi  (teori dan praktek). Bandung: PT.Remaja
            Rosdakarya, diakses dari digilib.uinsby.ac.id pada 29 September 2016
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28068/3/chapter%20II.pdf,
            diakses pada 29 September 2016
Hayati, Nurul. 2014. Komunikasi Dalam Organisasi Perpustakaan, diakses pada 29 September
            2016, dari jurnal Komunikasi, No.1, Januari-Juni 2014
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
Suciati. 2015. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta
Sutarto. 1985. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University










Studentsite

eLearning

v-Class

Translate

TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese

Followers

Gunadarma University

THANK YOU FOR VISITING

Search This Blog